Selasa, 24 Desember 2013

Di balik penjatuhan gus dur

KH. Abdurrahman Wahid atau yang kita kenal sebagai GUSDUR adalah Sosok yang dicintai oleh bangsa Indonesia, bukan hanya kaum Nahdiyin tetapi di setiap agama yang lain. Presiden ke 4 RI ini adalah Seorang Humanis yang di cintai Rakyatnya. 

Akhir-akhir ini Beliau yang sudah tenang beristirahat disana kembali di usik oleh pernyataan orang yang tidak bertanggung jawab. beliau disebut turun dari jabatan akibat dari kasus buloggate ataupun bruneigate. Pernyataan dari Sutan batugana itu keluar ketika sedang berdiskusi dengan mantan jubir Gusdur ketika menjabat Presiden RI. 

melalui tulisan ini penulis akan coba sampaikan fakta tentang turunnya Gusdur dari jabatannya, karna harus ada persepsi yang harus diluruskan bahwa gusdur jatuh bukan karna buloggate ataupun bruneigate tetapi murni karna sebagai tumbal politik. 

pada pemerintahan gusdur memang ada beberapa keputusan-keputusan yang kontroversial yang mengganggu kepentingan beberapa pihak statusquo. gusdur menyebarkan Pluralisme dan membela hak-hak kelompok terpinggirkan tentu ada pihak-pihak dominan yang terganggu kepentingannya.
contohnya : 
  1. gusdur mendukung penuntasan pelanggaran HAM di Timor-timur, mencopot wiranto sebagai menkopolkam dan akibatnya kalangan militer tidak senang. 
  2. Mengatakan DPR seperti taman kanak-kanak yang menyebabkan perseteruan dan terjadilah penggembosan politik 
  3. mengganti nama irian jaya menjadi Papua Barat dan mengijinkan bintang Kejora sebagai Simbol Rakyat Papua
  4. Mengganti Kapolri bimantoro dg chaeruddin tanpa prsetujuan DPR dan Bimantoro tdk mau serahkan tongkat komando. Inilah alasan jatuhnya GusDur
Gusdur akhirnya diberhentikan melalui TAP MPR krn tdk menjawab memorandum DPR dan  tidak  hadir pada panggilan MPR. sementara itu Gusdur mengeluarkan Dekrit Presiden. kasus buloggate dan bruneigate sendiri adalah bola mainan DPR saat itu. Silakan pelajari hub Gusdur dalam dua perkara itu dengan jernih, Buloggate dan bruneigate adlah "pelintiran" DPR saat itu pdhal tidak ada persoalan hukum dengan Gusdur.

dan Tentunya penyebab yang sebenarnya  Gusdur diberhentikan adalah ketdkhadiran dan penolakan memberi pertanggungjawaban dlm SI MPR dan mengeluarkan dekrit. dan kejadian ini membuat senang Militer, Sisa-sisa Orba Paratai politik yang mau mengambil keuntungan dan sebagian kelompok kanan. 

Sejarah tdk boleh dibelokkan, Gusdur jatuh karena politik bukan korupsi. Kalau ada yg msh berpersepsi seperti itu ya mesti kita jelaskan dan luruskan. Gusdur mengeluarkan dekrit karena itulah senjata terakhirnya menghadapi gempuran politik saat itu.
isi dekrit Gusdur saat itu yakni : 
1.Membubarkan DPR/MPR, 
2.Pemilu dpercepat dlm 1 thn, 
3.Bubarkan golkar.

 Kejatuhan GD banyak diwarnai pengkhianatan-penghiantan karena melihat situasi politik tidak menguntungkan, mereka  meninggalkan Gusdur

Apakah th 2001 itu Gusdur mebuat kesalahan yg merugikan dan menyengsarakan rakyat? Tidak. Ini "cuma" soal (elite) politik. Seorang presiden harus diturunkan jika ia jadi diktator, melanggar HAM, ataupun korup. Pada tahun 2001 itu tdk terdpt pada diri Gusdur.
Gusdur jatuh karena elite politik marah dan tentara bermain. Apakh saat itu ada kemarahan rakyat yg menginginkn Gusdur harus jatuh? Bandingkan dengan Soeharto.
Thn 2001 itu situasi politik memang disetting menjadi panas terbakar supaya terjadi krisis politik.
Gusdur jatuh krn menyengsarakan elite-elite politik dan militer bukan menyesengsarakan rakyat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar