Senin, 27 Januari 2014

Sebenarnya Berapa 'Triliun' Utang Bakrie Life ke Nasabah?

Masalah masih mengerumuni PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life). Asuransi yang dimiliki Grup Bakrie ini masih menyisakan utang yang tak kunjung lunas selama lima tahun lebih. 

Seberapa besar sebenarnya utang Bakrie Life? Mengapa Grup Bakrie tak bisa melunasinya?

Sejak Oktober 2008, Bakrie Life menderita gagal bayar. Adapun dana nasabah Diamond Investa ketika itu mencapai Rp 360 miliar. Berjalan selama 5 tahun lebih sampai saat ini, Bakrie Life terus mencicil dananya kepada para nasabah. 

Nasabah pun berkomitmen untuk memberikan 'diskon' asalkan Bakrie Life bisa mengganti dana secara tepat waktu. Ternyata sisa utang tersebut tidak begitu banyak ketimbang melihat investasi Grup Bakrie lainnya di jejaring sosial Path yang sebesar Rp 304 miliar.

Sabtu, 18 Januari 2014

Kronologi Kasus Century

Membengkaknya suntikan modal dari Lembaga Penjamin Simpanan ke Bank Century hingga Rp 6,7 triliun memaksa keingintahuan Dewan Perwakilan Rakyat. Padahal awalnya pemerintah hanya meminta persetujuan Rp 1,3 triliun untuk Bank Century.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kepada DPR bahwa jika Bank Century ditutup akan berdampak sistemik pada perbankan Indonesia. Pada hari yang sama pula, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Riyanto menyatakan bahwa kasus Bank Century itu sudah ditingkatkan statusnya menjadi penyelidikan.

Berbagai kejanggalan ditemukan dalam kasus tersebut. Bahkan KPK berencana menyergap seorang petiggi kepolisian yang diduga menerima suap dari kasus itu. Kejanggalan semakin menguat ketika Badan Pemeriksa Keuangan laporan awal terhadap Bank Century sebanyak delapan halaman beredar luas di masyarakat.

Rizal Ramli dan Adhie Massardi Pernah Laporkan Korupsi Ani yudhoyono Ke KPK

Selain kasus Nazaruddin, tudingan keterlibatan Anie Yudhoyono sebenarnya sudah pernah mencuat ketika media ramai memberitakan kasus Century. Kala itu ekonom Rizal Ramli bahkan sempat melaporkan dugaan keterlibatan Anie kepada KPK. Rizal yang juga Ketua Aliansi Rakyat Untuk Perubahan (Arup) itu mengaku sudah menyampaikan sekaligus meminta Abraham Samad Cs segera memanggil dan memeriksa pihak-pihak yang diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi dana talangan Bank Century, termasuk keluarga SBY.

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSly0OZm809nQ8biyL3fv1xNJlqJcRDyXSr_3i5MYny2TeBIBo89A

Mantan Staf Presiden Gus Dur Adhie Massardi yang kala itu turut mendampingi Rizal pun menegaskan bahwa diantara yang dilaporkan ke KPK adalah Anie Yudhoyono. ”Kami meminta ada beberapa nama antara lain, Ibu Ani yudhoyono, begitu juga dengan masalah protokol mungkin mula-mula diperiksa sebaagai saksi, apabila nanti jadi tersangka itu lain hal,” kata Adhie.

Sayangnya Adhie menolak menyebutkan bukti apa yang sudah diserahkan ke KPK. Dia hanya bilang bahwa bukti tersebut sudah jelas nampak pada tulisan di salah satu media nasional Indonesia. “Yang paling penting untuk masalah Ibu Ani ini adalah tulisan dari Tempo yang mengatakan Nazaruddin pernah memberikan uang 5 juta dolar Amerika yang sampai sekarang tidak ada ralat dan bantahan,” kata dia.Dalam laporan media massa tersebut, tambah dia, sudah jelas tertera aliran uang tersebut untuk istri dan putra kedua Presiden SBY.


Kronologi Kasus Korupsi Proyek Hambalang

Semuanya menjadi terbuka ketika Koordinator Anggaran Komisi X DPR RI yang juga Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, ditangkap.

Nazar mulai mengungkap pelbagai aktifitas korupsi yang melibatkannya, salah satunya korupsi pada proyek Hambalang yang ternyata juga melibatkan dedengkot-dedengkot Partai Demokrat lainnya: Anas Urbaningrum, Andi Alfian Mallarangeng, dan Angelina Sondakh.

Dalam perjalanannya, muncullah kronologi sebagai berikut:
1 Agustus 2011: KPK mulai menyelidiki kasus korupsi proyek Hambalang senilai Rp 2,5 triliun.

8 Februari 2012: Nazar menyatakan bahwa ada uang Rp 100 miliar yang dibagi-bagi, hasil dari korupsi proyek Hambalang. Rp 50 miliar digunakan untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat; sisanya Rp 50 miliar dibagi-bagikan kepada anggota DPR RI, termasuk kepada Menpora Andi Alfian Mallarangeng.

SBY yang Buat Skenario Penangkapan Akil

Wacana Presiden SBY untuk mengumpulkan pimpiman lembaga-lembaga negara/hukum dinilai sangat berbahaya. Hal tersebut bisa membuat lembaga-lembaga  itu terancam tidak lagi independen.

"Presiden tidak bisa mengoordinasi Ketua MK, MA, KPK, KPU. Bahaya!" kata anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo kepada ASATUNEWS, Jumat (4/10).

Bambang juga sempat heran terkait ucapan Presiden SBY yang berterima kasih kepada KPK atas tertangkapnya Akil Mochtar. Menurut dia, hal lain yang terlihat unik  adalah ucapan terima kasih tersebut disinyalir sebagai upaya melemahkan kuatnya isu kasus Century yang belakangan mulai dibongkar. 

Kamis, 16 Januari 2014

Tipuan SBY dan Dahlan Iskan Tentang Kenaikan Gas Elpiji Dan Pertamina Energy Tower !


SBY dan Dahlan Iskan
DIPROYEKSIKAN mengalami kerugian yang berkepanjangan pada penjualan gas LPG 12 kg, PT Pertamina (Persero) akan menaikkan harga LPG ukuran 12 kilogram (kg). Harga gas LPG ukuran 12 kilogram rencananya naik pada pertengahan Maret mendatang. Harga naik sekitar Rp1.500 per kilogram. Hal tersebut diungkapkan Vice President Corporate Communication of Pertamina Ali Mundaki di Jakarta, belum lama ini.
Kenaikan tersebut, lanjutnya, hanya untuk ukuran 12 kilogram. Sementara harga gas elpiji 3 kilogram tidak akan dinaikkan karena tetap akan disubsidi pemerintah. Rencana kenaikan harga LPG 12 kilogram tersebut juga telah disetujui Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dahlan menuturkan alasan dirinya menyetujui rencana Pertamina tersebut karena Pertamina terus mengalami kerugian dalam penjualan gas LPG 12 kg. Menurut Dahlan, yang membeli gas LPG ukuran 12 kg adalah golongan masyarakat yang mampu. (centroone.com)